Kemenperin dan HIMKI Didik Ahli Madya Berkompeten Industri Furniture
Semarang – Untuk memenuhi kebutuhan tenaga kerja industri furniture, Kementerian Perindustrian menggandeng pelaku usaha industri furniture yang tergabung di Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) akan membuka pendidikan Politeknik Industri Furniture.
Dalam dua hari (4/8 – 9/8, Jumat dan Sabtu), Kemenperin bersama HIMKI mengadakan rapat koordinasi (Rakor) di Hotel Ciputra Semarang, Jawa Tengah. Rakor dipimpin Kepala Pusat Pendidikan dan Pelatihan Industri, Kemenperin Mujiyono didampingi Enny Ratnaningtyas Sesditjen Industri Agro Kemenperin, dan Waketum DPP HIMKI Bidang Pemasaran dan Promosi Bernardus Arwin.
Rakor diikuti kalangan akedemisi (ITB, Undip, Unika, PIKA) dan pengurus HIMKI. Ada beberapa pembahasan dalam Rakor tersebut yaitu bidang teknis industri, management, dan pemasaran, serta bahan baku industri sebagai produk utamanya (kayu, rotan, dan logam terkait produk industri).
Prodi yang akan dibuka dalam pendidikan ahli madya (D3), ada tiga yaitu: Prodi Manufaktur Jenjang Diploma 3, Prodi Desain Produk Futniture Jenjang Diploma 3 dan Prodi Manajemen Bisnis Industri Furniture Jenjang Diploma 3. Prodi tersebut menggunakan modul pembelajaran berbasis kompetensi. Dengan lama pendidikan tiga tahun, dan komposisi materi kuliah terdiri atas teori 30% dan praktek 70%.
“Pengajarnya direkrut dari kalangan akademisi lulusan S2 dan S3. Sikap kompetensi ini ditujukan agar lulus sebagai Ahli Madya (AMd) atau D3 tidak plonga-plongo cari kursi. Tapi bisa langsung duduk dan menemui konsumen” kata Mujiyono.
Kampus Politeknik Industri Mebel berlantai empat diputuskan dibangun di Kabupaten Kendal Jawa Tengah (Kawasan Industri Kendal/KIK) yang telah mendapat persetujuan Bupati setempat. Awal bulan September 2017, peletakan batu pertama pembangunan kampus yang terdiri atas ruang kuliah, praktek, perkantoran, dan ruang pamer hasil produksi, dimulai.
Bentuk dari Beasiswa Ikatan Kerja, yaitu mahasiswa yang dibebaskan dari biaya pendidikan dan setelah lulus akan ditempatkan bekerja pada perusahaan industri terkait. Dan penyelenggaraan pendidikan mengadopsi konsep pendidikan dual system dengan menjadwalkan perkuliahan system blok waktu. Yaitu dalam satu semester, dua bulan pembelajaran teori dan praktek di kampus dan tiga bulan praktek kerja industri di perusahaan.
Perkuliahan melibatkan praktisi industrI sebagai instruktur. Pendidikan politeknik industri furniture diselenggarakan bekerjasama dengan industri, meliputi: penyusunan kurikulum, rekruetmen dan seleksi mahasiswa, praktek kerja industri dan penempatan kerja lulusan yang diikat dalam perjanjian kerjasama. Lulusan Prodi dari Politeknik Industri Mebel ditempatkan sesuai disiplin ilmu yang didalaminya. Hal ini juga berlaku untuk profil dan diskripsi ilmu masing-masing. priyonggo
Comments