Musda III DPD HIMKI Solo Raya: Haryanta Kembali Pimpin Asosiasi, Siap Manfaatkan Akses Pasar IEU-CEPA dan ICA-CEPA
- HIMKI Pusat
- 2 hari yang lalu
- 2 menit membaca

SOLO, 21 Oktober 2025 – Musyawarah Daerah (Musda) III Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) Solo Raya yang diselenggarakan di Hotel Mercure Solo Baru, Selasa (21/10/2025), mengukuhkan Haryanta sebagai Ketua DPD HIMKI Solo Raya untuk masa bakti 2025-2028. Dalam pernyataan perdananya, Haryanta menyampaikan terima kasih atas amanah yang diberikan dan menyerukan dukungan dari semua pihak demi memajukan organisasi.
Di tengah berbagai tantangan ekonomi global, Haryanta menyampaikan pandangannya mengenai peluang strategis yang patut disyukuri Indonesia, terutama melalui penandatanganan dua perjanjian penting: IEU-CEPA (Indonesia–European Union Comprehensive Economic Partnership Agreement) dan ICA-CEPA (Indonesia–Canada CEPA).
Menurutnya, kedua perjanjian ini membuka akses baru ke pasar Eropa dan Kanada, sekaligus menjadi penyeimbang dominasi pasar Amerika Serikat. “Dengan adanya kerja sama ini, kami berharap ekspor produk mebel dan kerajinan Indonesia dapat meningkat ke pasar-pasar potensial lainnya,” ujarnya.
Haryanta menjelaskan, IEU-CEPA akan efektif berlaku pada Kuartal I 2027, di mana produk mebel dan kerajinan Indonesia akan memperoleh preferensi tarif secara bertahap menuju nol persen. Sementara itu, dalam ICA-CEPA, produk mebel dan kerajinan akan langsung mendapatkan tarif nol persen begitu perjanjian mulai berlaku.
Namun demikian, dia menegaskan bahwa untuk dapat memanfaatkan fasilitas tarif tersebut, para pelaku industri wajib memenuhi berbagai persyaratan tambahan, terutama terkait standar keberlanjutan dan produk ramah lingkungan (sustainable products) yang menjadi prioritas di kedua pasar tersebut. Haryanta juga menyampaikan apresiasi tinggi kepada Pemerintah Indonesia dan para negosiator atas rampungnya kedua perjanjian strategis ini.
Penguatan Fondasi Organisasi dan Pasar Domestik
Wakil Ketua Umum HIMKI Bidang Organisasi dan Hubungan Antar Lembaga, Heru Prasetyo, turut menegaskan bahwa Solo Raya masih menjadi sumbu penting dalam industri mebel dan kerajinan nasional, didukung oleh sejarah panjang yang membentuk fondasi kuat. Heru juga mengulas kembali sejarah berdirinya HIMKI pada tahun 2016 sebagai hasil penggabungan AMKRI dan Asmindo.
Dalam konteks tantangan, Heru menyinggung kenaikan tarif impor yang diberlakukan oleh Pemerintahan Donald Trump yang sempat memberikan tekanan signifikan terhadap ekspor ke AS. Namun, situasi ini justru menjadi pemicu bagi pelaku industri untuk memperluas pasar ke wilayah lain, termasuk Eropa, Kanada, dan Asia.
Dalam hal promosi, Heru menyampaikan bahwa Kementerian Perdagangan mendorong HIMKI untuk berpartisipasi lebih besar dalam ajang Trade Expo Indonesia (TEI), bahkan kalau bisa menempati satu hingga dua hall pameran. Selain itu, ia mengajak Pemerintah Daerah Sukoharjo untuk maksimal berpartisipasi dalam pameran IFEX (Indonesia International Furniture Expo) guna menunjukkan potensi lokal.
Terakhir, Heru menyoroti peluang besar dalam pengadaan barang pemerintah yang seharusnya dapat diisi oleh pelaku industri mebel dan kerajinan di Solo Raya, mengingat nilai pengadaan nasional untuk sektor ini mencapai sekitar Rp4 triliun. "Mari kita manfaatkan peluang ini dengan sebaik-baiknya agar produk-produk karya anak bangsa bisa menjadi tuan rumah di negeri sendiri,” tuturnya.
Haryanta berkomitmen akan segera membentuk kepengurusan baru yang memiliki integritas, kompetensi, dan profesionalisme tinggi. Ia mengajak semua pihak menjadikan Musda ini sebagai momentum untuk memperkuat komitmen, kolaborasi, dan meneguhkan langkah bersama membangun industri mebel dan kerajinan yang tangguh, berdaya saing, dan berkelanjutan.
Komentar