top of page

Roadshow IFEX 2026: Yogyakarta dan Sleman Raya Siap Pimpin Ekspor Furnitur lewat Inovasi Desain

  • Gambar penulis: HIMKI Pusat
    HIMKI Pusat
  • 29 Mei
  • 3 menit membaca
roadshow ifex 2026 jogja

YOGYAKARTA, 28 Mei 2025 – Di tengah ketidakpastian global akibat ketegangan geopolitik dan fluktuasi ekonomi, pelaku industri furnitur dan kerajinan dari Yogyakarta dan Sleman Raya menunjukkan kepercayaan diri sebagai motor penggerak ekspor nasional. Kunci utama keberhasilan mereka terletak pada kekuatan inovasi desain yang adaptif, estetik, dan sarat nilai budaya pada produk furnitur dan kerajinan.


Hal ini terungkap dalam gelaran roadshow Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2026, pameran furnitur dan kerajinan terbesar se-Asia Tenggara, yang diselenggarakan di Hotel Santika Premiere Yogyakarta pada Rabu (28/5/2025).


Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi dan Hubungan Antar Lembaga HIMKI, Heru Prasetyo, menegaskan bahwa kawasan Jogja dan Sleman telah lama menjadi pusat industri kreatif berbasis material alami seperti kayu, rotan, dan bambu. Kekayaan ini kini diperkuat dengan pendekatan desain kontemporer yang berpijak pada kearifan lokal, estetika global, dan prinsip keberlanjutan.


Acara ini dihadiri oleh sekitar 150 peserta, meliputi pengurus DPP dan DPD HIMKI, perwakilan pelaku usaha, instansi pemerintah, media, hingga mitra penyelenggara dari Dyandra Promosindo serta kontraktor pameran. "Inovasi tidak lagi menjadi pilihan, melainkan suatu keharusan," ujar Heru. Ia menekankan bahwa industri furnitur harus terus berevolusi; tidak cukup hanya mengandalkan bahan berkualitas atau teknik tradisional, sebab desain yang relevan dan berkarakter adalah daya saing utama.


Senada dengan Heru, Ketua DPD HIMKI DIY, Ruslam Aji Putranto, menambahkan bahwa transformasi desain kini menjadi kekuatan utama pelaku industri di wilayahnya. "Kami berkolaborasi lintas generasi—antara perajin tradisional dan desainer muda—untuk menciptakan produk yang tidak hanya menarik secara visual, tetapi juga memiliki nilai cerita dan identitas budaya," jelasnya.


Sementara itu, Ketua DPD HIMKI Sleman Raya, Yehezkiel Suprianto, menekankan pentingnya partisipasi aktif dalam ajang internasional seperti IFEX. "IFEX bukan sekadar pameran, ini panggung global bagi produk lokal. Kami datang ke sana sebagai inovator, bukan hanya produsen," tegasnya.


Data Dinas Perindustrian dan Perdagangan DIY mencatat, nilai ekspor furnitur dan kerajinan dari wilayah Yogyakarta pada 2024 mencapai lebih dari USD 100 juta. Amerika Serikat, Eropa, Timur Tengah, dan Asia Timur tercatat sebagai pasar utama. Capaian ini tidak lepas dari dukungan pemerintah daerah melalui program fasilitasi ekspor, pelatihan desain, digitalisasi, dan pendampingan teknis untuk UMKM.


"Desain bukan sekadar estetika, tapi strategi," ujar Suprianto. "Produk dengan desain kuat akan dikenali dan bertahan di pasar global."


Wakil Ketua Umum HIMKI Bidang Promosi dan Pemasaran, Djujuk Aryati, saat menyampaikan sambutan Ketua Umum HIMKI Abdul Sobur, menyoroti tantangan besar yang akan dihadapi pada IFEX 2026. Salah satunya adalah potensi kenaikan tarif impor dari Amerika Serikat melalui Pasal 232. "Berdasarkan hasil preliminary determination, kebijakan ini dapat menggerus lebih dari 53 persen nilai ekspor mebel Indonesia," ungkap Djujuk.


Sebagai respons, HIMKI telah menyiapkan strategi diversifikasi pasar ke wilayah non-tradisional seperti Asia Selatan, Timur Tengah, Afrika Timur, Eropa Timur, dan Amerika Latin. Berbagai misi dagang dan program buyer matching telah sukses digelar di negara-negara seperti Kazakhstan, Kenya, dan Uni Emirat Arab.


HIMKI juga terus mendorong pelaku UMKM untuk go digital melalui platform B2B global, seperti Archiproducts, yang membantu memperluas akses pasar secara daring. Di sisi regulasi, HIMKI mendesak penyederhanaan kebijakan, terutama terkait SVLK dan V-Legal bagi industri hilir. "Kami mendukung keberlanjutan, tetapi jangan sampai administrasi yang kompleks justru melemahkan sektor padat karya," tegas Djujuk.


IFEX 2026: Lebih Strategis dan Inklusif

Dengan luas total area pameran mencapai 85.000 meter persegi di ICE BSD City, IFEX 2026 akan hadir lebih besar dan inklusif. Fasilitas unggulan seperti Free Shuttle Bus dan Hosted Buyers Program tetap disediakan, dengan peningkatan kualitas layanan untuk menyambut buyer dan peserta dari seluruh dunia.


Direktur PT Dyandra Promosindo, Addy Damarwulan Gunadi, menyampaikan bahwa kerja sama strategis dengan Atase Perdagangan (Atdag) dan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) akan diperkuat. "Kami ingin memastikan produk peserta IFEX menjangkau jaringan buyer global secara lebih efektif melalui sinergi promosi internasional," ujarnya.


Melalui inovasi desain, penguatan branding, dan strategi kolaboratif lintas sektor, pelaku industri furnitur dan kerajinan Jogja-Sleman siap memperkuat posisi Indonesia sebagai pemain kunci di pasar global. Di tengah gejolak dunia, desain menjadi lebih dari sekadar seni—ia adalah senjata utama untuk bertahan dan memimpin.

 
 
 

Comments


bottom of page