Pameran IFEX 2017 Raup 300 Juta Dolar AS
Jakarta, 14 Maret 2017 – Industri mebel dan kerajinan Indonesia masih memiliki potensi yang cukup besar untuk terus bertumbuh. Optimisme ini menjadi salah satu dasar yang mendorong Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) menggelar pameran Indonesia International Furniture Expo (IFEX). Pameran ini menjadi ajang yang tepat untuk menampilkan berbagai produk mebel dan kerajinan unggulan dari berbagai daerah di Indonesia kepada buyers internasional.
Dari tahun ke tahun pameran ini berhasil menjadi rujukan bagi para buyers internasional yang ingin mencari produk mebel dan kerajinan dengan inovasi desain terbaru hasil karya tangan terampil perajin Indonesia. Keahlian perajin mebel dan kerajinan Indonesia menjadi salah satu daya tarik produk Indonesia di mata buyers internasional.
Salah seorang buyer asal London, Caleeb, mengatakan bahwa penyelenggaraan IFEX tahun ini berjalan lebih baik dari tahun lalu. Ia juga menyatakan bahwa produk-produk yang ditampilkan pada IFEX tahun ini secara kualitas cukup meningkat dibanding tahun lalu. Hal serupa diungkap oleh salah seorang peserta asal Perancis, Simon, yang setiap tahun selalu ambil bagian menjadi exhibitor IFEX.
“Loyalitas peserta dan kepuasan pelanggan menjadi salah satu kunci kesuksesan penyelenggaraan IFEX. Kami berharap ke depannya IFEX bisa terus berkembang lebih besar lagi. Hal ini tidak hanya menguntungkan bagi pertumbuhan industri mebel dan kerajinan Indonesia tetapi juga bisa meningkatkan perekonomian Indonesia,” ujar Wakil Ketua Umum Bidang Promosi & Pemasaran, HIMKI, Bernardus Arwin.
Ia juga berharap IFEX bisa menjadi pameran penghubung di kawasan regional. Dengan menjadi pameran penghubung, Indonesia bisa menjadi tujuan utama bagi para buyers internasional. “Buyers dari Amerika atau Eropa yang ingin mencari produk terbaik di kawasan Asia Tenggara nantinya tidak perlu datang ke seluruh negara, tetapi cukup ke Indonesia karena seluruh produk yang dicari sudah ada di pameran ini,” terang Arwin.
IFEX 2017 telah dikunjungi lebih dari 12.000 buyers mancanegara dan lokal. “Ini pertanda baik bagi industri mebel dan kerajinan kita, bahwa posisi Indonesia bisa diperhitungkan sebagai salah satu produsen mebel dan kerajinan terbaik di dunia. Hanya saja, memang masih tugas besar bagi kita untuk menyelesaikan berbagai hambatan dalam sektor ini, sehinggan target ekspor USD 5 miliar dalam tiga tahun mendatang bisa tercapai,” jelas Ketua Umum HIMKI, Soenoto.
Peran IFEX sebagai salah satu kunci kegiatan promosi bagi industri mebel dan kerajinan Indonesia juga diakui oleh Menteri Perindustrian RI, Airlangga Hartarto. Pada kunjungannya ke IFEX 2017, Menteri Perindustrian berharap IFEX bisa menjadi tonggak bagi penyelenggaraan pameran mebel dan kerajinan di Indonesia. “Kami mewakili pemerintah mengundang buyers internasional untuk hadir kembali pada ajang IFEX di tahun-tahun mendatang untuk menyaksikan perkembangan industri mebel dan kerajinan Indonesia yang semakin baik dari tahun ke tahun,” ujar Airlangga. Ia menegaskan bahwa desain-desain produk yang ditampilkan pada pameran tahun ini menunjukan kemajuan yang telah dicapai oleh industri mebel dan kerajinan di Indonesia.
Kreativitas dan teknologi menjadi dua hal yang perlu diperhatikan agar industri mebel dan kerajinan Indonesia bisa tumbuh dan berkembang lebih baik lagi. Kreativitas berhubungan erat dengan desain dan selera pasar. Peran teknologi dalam mendukung pertumbuhan industri mebel dan kerajinan juga diakui oleh Bernardus Arwin. Menurutnya perubahan tren di industri furnitur terjadi dengan sangat cepat dan para pelaku dituntut untuk mampu mengikuti perubahan ini. “Salah satu cara agar kita bisa terus mengikuti tren terbaru adalah dengan menggunakan teknologi,” ujar Arwin.
Penggunaan teknologi memungkinkan para pelaku menciptakan produk mebel dan kerajinan yang lebih baik dan lebih cepat. Teknologi ‘powder coating’ yang dibahas dalam salah satu sesi seminar pada IFEX tahun ini menjadi contoh pentingnya teknologi dalam mendukung pertumbuhan industri. Dengan teknologi ini, produk mebel dan kerajinan yang dihasilkan menjadi lebih kuat dengan hasil pelapisan yang lebih tebal, rata dan halus. “Saya yakin selama kita bisa mengikuti dan beradaptasi dengan perkembangan teknologi, industri mebel dan kerajinan kita akan terus maju,” pungkas Arwin.
Comentários