Bisnis Integra Indocabinet (WOOD) Melambat pada Awal Tahun, Ini Penyebabnya
JAKARTA. Emiten produsen kayu dan mebel, PT Integra Indocabinet Tbk (WOOD) mencatatkan penurunan kinerja selama kuartal I-2023. Baik penjualan maupun laba, keduanya menurun signifikan dibandingkan realisasi pada periode yang sama tahun 2022.
Investor Relation Integra Indocabinet Fajar Andika mengatakan, melambatnya bisnis di awal tahun ini disebabkan oleh perlambatan permintaan dan oversupply produk khususnya building component yang terjadi di Amerika Serikat.
“Ini disebabkan beberapa hal yaitu perlambatan ekonomi, dan naiknya tingkat suku bunga sehingga iklim bisnis di sana mempengaruhi permintaan,” ungkap Fajar, kepada Kontan.co.id, Minggu (9/7).
Untuk diketahui, 85%-90% penjualan Integra Indocabinet memang masih berasal dari pasar ekspor, terutama pasar AS. Dengan demikian, iklim ekonomi yang ada di AS turut mempengaruhi laju bisnis perseroan. Jika diperinci, penjualan WOOD selama kuartal I-2023 ambles 68% year on year (YoY) menjadi Rp 633 miliar, dari sebelumnya yang masih mencapai Rp 1,97 triliun pada kuartal I-2022.
Laba tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk juga menurun tajam hingga 87,49% yoy, dari semula Rp 206,61 miliar, menjadi Rp 25,82 miliar.
Namun demikian, pihaknya mengklaim kondisi bisnis perusahaan sudah mulai membaik pada semester II ini. Untuk itu, WOOD masih berharap target pertumbuhan bisnis 10% tetap dapat tercapai di akhir tahun nanti.
Untuk memaksimalkan laju bisnisnya di sisa tahun ini, WOOD memprediksi pasar AS masih akan menjadi tujuan ekspor utama perseroan. Sebab, pangsa pasar Indonesia di pasar AS masih sangat kecil, sehingga peluang untuk meningkatkan penjualan ekspor masih sangat besar.
Di sisi lain, Integra Indocabinet juga tetap mencoba memaksimalkan kinerja di dalam negeri. Salah satunya dengan masuk ke beberapa tender pemerintahan khususnya berkaitan dengan proyek IKN.
Reporter: Vina Elvira | Editor: Tendi Mahadi
תגובות