Cerdas! Terbongkar 3 rahasia IKEA jadi perusahaan furniture nomor 1 dunia, meskipun non profit
Hops.ID - Kamu pasti tau dengan IKEA perusahaan furniture global yang sangat terkenal itu.
IKEA adalah sebuah perusahaan ritel furniture asal Swedia yang telah menjadi ikon global dalam industri perabotan rumah tangga. Sejak didirikan pada tahun 1943, IKEA telah berkembang menjadi salah satu merek terkemuka dalam desain, produksi, dan penjualan furnitur fungsional dengan harga terjangkau.
Dengan toko-toko yang tersebar di berbagai negara dan katalog yang ikonik, IKEA telah menginspirasi dan mempengaruhi tren dalam desain interior serta gaya hidup modern.
Tak disangka tahukah kamu jika IKEA adalah perusahaan non profit? Begini ceritanya.
Ingvar Kamprad, pendiri IKEA, memiliki perusahaan induk bernama Inka Holdings, yang mengelola sebagian besar toko IKEA di tingkat waralaba. Inka Holdings didukung oleh bisnis IKEA, dan setiap tahunnya mereka menyumbangkan sekitar 1,7 juta dolar ke sekolah desain, meskipun keuntungan bisnis tersebut mencapai miliaran dolar. Sisa uang tersebut digunakan untuk operasional IKEA itu sendiri, yang memiliki total karyawan sebanyak 135.000 di 44 negara.
Dampak dari status non-profit perusahaan ini adalah pembayaran pajak oleh IKEA jauh lebih rendah, hanya sekitar 33 kali lebih kecil dibandingkan dengan mitra franchise mereka. Laporan keuangan IKEA dari tahun 2001 selalu mengalami peningkatan. Meskipun mengalami penurunan pada tahun 2020 akibat pandemi, keuntungan perusahaan tersebut kembali meningkat pada tahun 2021 dan bahkan lebih tinggi dari tahun 2019, dan pada tahun 2022 naik secara signifikan.
Lalu, bagaimana sebenarnya rahasia IKEA bisa jadi perusahaan furniture nomor satu di dunia, meskipun non profit? Simak ulasan berikut ini
Rahasia sukses dari IKEA dikutip YoTtube Dewa Eka Prayoga 10 Juli 2023:
1. Kualitas furniture
Kualitas furniture IKEA bisa dikatakan sangat unik karena bisa dirakit sendiri. Saat membeli, penampilannya biasa saja, tetapi ini berpengaruh terhadap biaya perusahaan.
Ada namanya IKEA Effect, fenomena di mana orang cenderung merasa lebih bangga dan menghargai barang yang mereka rakit sendiri. Meskipun proses perakitan itu sendiri dapat memberikan pengalaman yang menyenangkan, kebanggaan yang dirasakan juga berasal dari pemahaman bahwa mereka telah berkontribusi dalam menciptakan barang tersebut.
Hal ini sering terjadi saat membeli produk-produk dari IKEA, di mana konsumen diharuskan untuk memilih barang, mencari bagian yang sesuai, dan merakitnya sendiri hingga membawa ke kasir untuk melakukan pembayaran.
2. Denah toko
Ternyata denah toko dapat memengaruhi kepuasan konsumen dan mendorong impulse buying dan hal ini yang diterapkan oleh IKEA. IKEA menggunakan Fixed Path atau melalui semacam labirin jadi memperpanjang jalan customer dalam toko. Sehingga semakin panjang labirinnya semakin banyak barang yang bisa IKEA Tunjukkan ke customer.
Saat memasuki IKEA, konsumen akan dipaksa secara tidak langsung untuk mengelilingi semua sisi toko dan ada panah petunjuk yang memberikan efek tanpa sadar agar mengikuti petunjuk arah tersebut hingga timbul yang namanya impulse buying.
3. IKEA Restaurant
Nah, tak hanya menyediakan furniture untuk rumah tangga saja di dalam IKEA juga ada IKEA Restaurant dan tentunya juga ramai pengunjung. Kamu tetap harus melewati labirin untuk mencapai restoran. Kamu akan terpapar dengan semua barang yang ditampilkan di IKEA sehingga terjadi impulse buying. Mungkin awalnya kamu hanya ingin makan saja tapi tanpa sadar kamu malah ikut membeli produk yang dijual IKEA.
Kesimpulan yang dapat kita ambil dari IKEA adalah bahwa mereka berhasil menciptakan strategi untuk mendorong orang lain agar melakukan pembelian impulsif, yaitu membeli lebih banyak barang secara spontan.***
Sumber : hops.id
Comentários