IFEX 2026 Resmi Pindah ke ICE BSD City, Siap Tampung Partisipan Lebih Banyak dari Semarang Raya
- HIMKI Pusat
- 4 hari yang lalu
- 3 menit membaca

SEMARANG, 27 Mei 2025 – Rangkaian Roadshow Indonesia International Furniture Expo (IFEX) 2026 kembali bergulir, kali ini menyambangi Kota Semarang, Jawa Tengah. Roadshow ini menjadi bagian penting dari kampanye nasional menyambut salah satu ajang pameran furnitur dan kerajinan terbesar di Asia Tenggara tersebut. Dalam kesempatan ini, diumumkan secara resmi bahwa gelaran IFEX tahun depan akan menempati lokasi baru, yaitu ICE BSD City, Tangerang.
Perpindahan ke ICE BSD City merupakan langkah strategis yang diambil untuk mengakomodasi peningkatan minat partisipasi dari para pelaku industri. Hal ini disambut baik oleh Ketua DPD HIMKI Semarang Raya, A. Kuswidiarso.
"Selama ini, banyak anggota HIMKI Semarang Raya yang terpaksa masuk daftar tunggu karena keterbatasan ruang. Dengan relokasi ke ICE BSD City yang memiliki kapasitas jauh lebih besar, kami sangat optimistis akan ada lebih banyak pelaku industri dari Semarang Raya yang dapat berpartisipasi langsung," tutur Kuswidiarso.
Roadshow yang diselenggarakan di Hotel Santika Premiere Semarang ini dihadiri oleh sedikitnya 75 peserta dari berbagai kalangan, termasuk pengurus HIMKI, calon peserta pameran, serta mitra dan tim dari Dyandra Promosindo.
IFEX tidak hanya berfungsi sebagai ajang promosi produk, tetapi juga menjadi cerminan kemajuan industri kreatif Indonesia yang berbasis budaya dan keterampilan tinggi. Di wilayah Semarang Raya sendiri, sekitar 95 persen pelaku usaha mebel dan kerajinan adalah Industri Kecil dan Menengah (IKM). Sektor ini terbukti tangguh dalam menghadapi dinamika global, baik dari sisi ekonomi maupun geopolitik.
Industri mebel di Semarang Raya memiliki kontribusi besar terhadap penyerapan tenaga kerja. Tercatat, lebih dari 60 persen lulusan pelatihan keterampilan kerajinan di daerah ini telah terserap ke sektor tersebut. Fakta ini semakin mempertegas peran strategis industri mebel sebagai sektor padat karya yang secara signifikan menopang perekonomian daerah.
Pemerintah daerah turut mendorong pertumbuhan ini melalui program SMART (Stimulating, Marketing, Adjusting, Raising, Training), yang dinilai efektif dalam meningkatkan daya saing IKM dan memperluas akses ekspor. Selain itu, iklim investasi yang kondusif di Semarang Raya semakin menarik perhatian investor asing, khususnya untuk sektor padat karya. Kolaborasi antara investor dan pelaku IKM lokal telah menghasilkan berbagai kemajuan, seperti adopsi teknologi baru, sistem manajemen modern, serta peningkatan kapasitas sumber daya manusia, yang pada akhirnya mendorong kualitas produk mebel Indonesia semakin diakui di pasar internasional.
Ketua Umum HIMKI, Abdul Sobur, dalam sambutannya yang disampaikan oleh Ketua Bidang Promosi dan Pemasaran Wilayah Eropa HIMKI, Indah P. Dales, mengungkapkan bahwa IFEX 2026 akan dihadapkan pada tantangan besar. Salah satunya adalah potensi kenaikan tarif impor dari Pemerintah Amerika Serikat terhadap produk mebel Indonesia melalui Pasal 232.
"Mengacu pada preliminary determination, kebijakan ini dapat berdampak signifikan, bahkan berpotensi memangkas lebih dari 53% nilai ekspor kita," jelas Indah.
Menyikapi hal tersebut, HIMKI telah menyusun strategi diversifikasi pasar dengan menyasar wilayah non-tradisional seperti Asia Selatan, Timur Tengah, Afrika Timur, Eropa Timur, dan Amerika Latin. Sejumlah misi dagang dan program buyer matching telah berhasil dilaksanakan di negara-negara seperti Kazakhstan, Kenya, dan Uni Emirat Arab.
Di sisi digital, HIMKI juga aktif mendorong transformasi pemasaran melalui platform B2B internasional seperti Archiproducts, yang membuka akses lebih luas bagi UMKM dan sentra produksi kecil. Selain itu, HIMKI mengusulkan penyederhanaan regulasi, terutama terkait kewajiban SVLK dan V-Legal bagi industri hilir. "Kami mendukung prinsip keberlanjutan, namun beban administratif yang berlebihan dapat menjadi hambatan bagi pelaku industri padat karya," tegas Indah.
IFEX 2026: Pameran Bertaraf Internasional yang Lebih Luas
Dengan total area mencapai 85.000 meter persegi, IFEX 2026 akan menyediakan ruang yang lebih luas bagi produsen dari berbagai daerah, termasuk Jepara dan Semarang Raya, untuk menampilkan karya terbaik mereka. Fasilitas seperti Free Shuttle Bus dan Hosted Buyers Program tetap disiapkan guna memberikan pengalaman pameran berstandar internasional.
Direktur PT Dyandra Promosindo, Addy Damarwulan Gunadi, menyatakan bahwa kemitraan strategis dengan Atase Perdagangan (Atdag) dan Indonesia Trade Promotion Center (ITPC) akan terus diperkuat. "Kami ingin memastikan potensi buyer global dapat dijangkau secara lebih optimal melalui kerja sama promosi lintas negara," ujarnya.
Melalui sinergi yang solid antara pemerintah, pelaku industri, dan masyarakat, IFEX 2026 diharapkan tidak hanya menjadi etalase produk unggulan Indonesia, tetapi juga momentum kebangkitan industri kreatif nasional di tengah tantangan global.
Comments