top of page

Ngawi Furniture Fair Curi Perhatian Konjen Jepang, 40 Stan Pamerkan Kreasi Produk Mebel


NGAWI - Ngawi Furniture Fair selama empat hari resmi dibuka kemarin (12/7). Sebanyak 40 stan penuh dengan produk mebel buatan perajin kayu asal Ngawi dan daerah sekitarnya. Antara lain, Bojonegoro, Tuban, serta Kota dan Kabupaten Madiun. Juga, Sukoharjo dan Solo, Jawa Tengah.


"Kami ingin kerajinan kayu dari Ngawi menjadi produk bernilai seni dan jual yang bagus" kata Bupati Ngawi Ony Anwar Harsono.


Ony mengatakan, bisnis furnitur potensial. Sebab kabupaten ini punya wilayah hutan produktif yang cukup luas. Para perajinnya perlu dibekali mekanisme penjualan produk ke pasar mancanegera secara mandiri. ''Selama ini untuk ekspor masih ikut perusahaan lain,'' ujarnya.


Kepala DPPTK Ngawi Kusumawati Nilam mengatakan, Ngawi Funiture Fair bertujuan memasarkan produk sekaligus edukasi ekspor. Pihaknya berkoordinasi dengan Disperindag Jawa Timur untuk mengupayakan ekspor mandiri tersebut. Dari 19 kecamatan, tinggal tiga yang belum punya industri olahan kayu. Sebanyak 133 industri kayu aktif dengan produksi lebih dari 12 ribu meter kubik per hari.


''Mampu menyerap sekitar 1.300 tenaga kerja,'' ungkapnya.


Takayama Kinichi, konsulat jenderal (konjen) Jepang di Surabaya, menghadiri pembukaan pameran. Dia menilai produktivitas kayu di Ngawi potensial untuk penjajakan kerja sama. Apalagi, masyarakat Negeri Sakura punya minat tinggi terhadap kerajinan kayu.


''Kami akan memfasilitasi buyer di Jepang,'' ujarnya. (rio/cor/*)


Sumber : radarmadiun.jawapos.com

8 tampilan0 komentar

Комментарии


bottom of page