HIMKI Dorong Pelaku Industri Tingkatkan Ekspor
Jakarta, – Para pelaku industri mebel dan kerajinan di Indonesia diharapkan terus berinovasi untuk menghasilkan produk-produk berkualitas. Hal ini untuk lebih meningkatkan nilai jual produk mereka, tidak hanya di pasar dalam negeri tetapi juga pasar ekspor. Hal ini ditekankan oleh Wakil Ketua Umum Bidang Promosi & Pemasaran Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), Bernardus Arwin pada pameran TEI 2016 di Jiexpo Kemayoran Jakarta.
Menurutnya pasar ekspor produk mebel dan kerajinan Indonesia masih sangat terbuka lebar. Ia mengatakan bahwa Indonesia memiliki banyak keunikan budaya yang bisa menjadi inspirasi bagi inovasi-inovasi di bidang mebel dan industri.
Dalam skala global, pasar ekspor Indonesia masih sangat jauh tertinggal dari negara lain. Dalam lima tahun terakhir, nilai pasar ekspor produk mebel Indonesia berada di kisaran US$2 miliar per tahun. Sementara nilai pasar mebel dunia pada 2016 mencapai US$145 miliar. China menjadi negara pengekspor mebel terbesar di dunia dengan nilai ekspor lebih dari US$52 miliar.
“Saat ini, nilai ekspor kita masih jauh tertinggal dibanding negara lain. Bahkan kita tidak masuk dalam jajaran 10 besar negara pengekspor mebel dunia. Di Asia sendiri kita masih berada di bawah Malaysia dan Vietnam. Vietnam termasuk pemain baru dan 10 tahun lalu nilai ekspor mereka baru mencapai US$20 juta. Tetapi saat ini, mereka berhasil menempati posisi 7 besar dunia dengan nilai ekspor mencapai US$7,6 miliar,” ujar Bernardus Arwin di JIExpo, Kamis (13/10).
Oleh karena itu, ia sangat berharap para pelaku industri mebel di Indonesia bisa terus meningkatkan produksi mereka dengan produk-produk berkualitas dengan standar internasional, termasuk dalam hal sertifikasi.
Untuk lebih memperkenalkan produk Indonesia ke pasar ekspor dunia, HIMKI akan kembali menggelar pameran mebel dan kerajinan B2B (business to business) terbesar di Indonesia dan kawasan regional, Indonesia International Furniture Expo (IFEX). Seperti tahun-tahun sebelumnya, gelaran IFEX pada 2017 akan kembali diadakan di Jakarta International Expo (JIExpo), Kemayoran, Jakarta. IFEX 2017 rencananya akan dihelat pada 11 – 14 Maret 2017 dan masih mengusung tema yang sama dengan tema sebelumnya, The Essence of Infinite Innovation.
Booth IFEX menjadi salah satu peserta kegiatan Trade Expo Indonesia (TEI) 2016 yang digelar oleh Kementerian Perdagangan Indonesia. IFEX ikut meramaikan kegiatan ini sebagai peserta sekaligus sebagai ajang mempromosikan IFEX kepada para pelaku industri mebel dan kerajinan Indonesia.
Kehadiran booth IFEX di acara Trade Expo Indonesia (TEI) 2016 juga menjadi salah satu bagian dari upaya menarik pelaku industri mebel dan kerajinan untuk berpartisipasi dalam IFEX 2017. Booth IFEX pada cara TEI 2016 berada di Hall B yang khusus menampilkan para pemain industri furniture Indonesia. “Kehadiran kami di sini adalah untuk mempromosikan IFEX kepada teman-teman pelaku industri mebel dan kerajinan. Kami ingin mengajak mereka untuk membuka diri lebih luas lagi ke pasar internasional,” ujar Wakil Ketua Umum Bidang Organisasi & Hubungan Antar Lembaga HIMKI, Abdul Sobur.
Ia menyatakan HIMKI merupakan organisasi yang menaungi seluruh pelaku industri mebel dan kerajinan Indonesia. Sebelumnya, para pelaku industri mebel dan kerajinan Indonesia memiliki dua organisasi yang berbeda. Penggabungan dua organisasi ini diharapkan akan semakin memperkuat industri mebel dan kerajinan Indonesia agar mampu bersaing di kancah internasional. Abdul Sobur menyatakan optimismenya bahwa industri ini akan mampu memenuhi target yang ditetapkan oleh pemerintah yaitu mencapai nilai ekspor US$5 miliar pada 2019.
Comments