HIMKI Dorong Inovasi dan Ekspor Furnitur Melalui WOODFEST 2025
- HIMKI Pusat

- 3 Okt
- 2 menit membaca

Semarang, 2025 – Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) membuka WOODFEST 2025 di Kota Semarang (3/10/2025) sebagai perayaan industri kayu, desain interior, dan inovasi kreatif. Acara ini menjadi wadah bagi perajin, desainer, arsitek, akademisi, hingga pelaku usaha untuk saling berkolaborasi dan memperkuat posisi Indonesia di pasar global.
Ketua Umum HIMKI, Abdul Sobur, dalam sambutannya menegaskan, WOODFEST tidak sekadar membicarakan kayu sebagai bahan baku, melainkan perjalanan panjang yang melahirkan inovasi, menginspirasi desain, serta menggerakkan industri furnitur dan kerajinan. Dengan tema “Beyond Wood: Connecting Innovation, Interior & Industry”, WOODFEST menghadirkan sebuah ekosistem kreatif yang menghubungkan teknologi, interior, desain, hingga peluang ekspor internasional.
“Industri furnitur dan kerajinan ini adalah rumah besar. Rumah yang diisi jutaan tenaga kerja, perajin, desainer, dan wirausahawan muda. WOODFEST adalah contoh nyata bagaimana kolaborasi terjalin—antara alumni PIKA, HIMKI, pemerintah daerah, desainer interior, arsitek, dan pelaku industri. Kalau berjalan sendiri-sendiri kita hanya pelaku kecil, tapi kalau bersatu kita bisa menjadikan Indonesia basis produksi global,” ungkap Abdul Sobur.
Jawa Tengah memiliki potensi besar sebagai salah satu pusat industri mebel dan kerajinan di Indonesia. Kota-kota seperti Jepara, Klaten, Sukoharjo, dan Semarang telah lama dikenal dengan kekuatan produk kayu dan furniturnya yang bernilai tinggi. Didukung sumber daya manusia yang terampil serta warisan budaya yang kental, Jawa Tengah siap memperkuat rantai pasok industri kreatif nasional sekaligus mendorong ekspor yang berdaya saing tinggi.

Abdul Sobur juga menyoroti tantangan global, mulai dari kebijakan tarif hingga kompetisi dengan negara lain. Namun, Indonesia diyakini memiliki keunggulan yang tidak banyak dimiliki pesaing, yaitu sumber daya kayu berkelanjutan, kreativitas desain yang otentik, serta kekayaan cerita budaya. Keunggulan ini menjadikan produk Indonesia tidak hanya kompetitif dari sisi harga, tetapi juga memiliki nilai tambah dan makna mendalam.
WOODFEST 2025 menjadi momentum penting bagi pelaku industri untuk menegaskan posisi Jawa Tengah sebagai pusat produksi sekaligus pusat inovasi. Dukungan pemerintah daerah, lembaga pendidikan, asosiasi, dan komunitas kreatif semakin memperkuat ekosistem industri furnitur dan kerajinan agar lebih siap menghadapi tantangan global sekaligus memperluas penetrasi pasar internasional.
Selain pameran, WOODFEST 2025 juga menghadirkan berbagai agenda pendukung seperti forum diskusi, workshop desain, pameran karya inovatif, hingga ajang jejaring bisnis. Semua ini ditujukan untuk membangun generasi baru pengusaha furnitur dan kerajinan yang mampu menggabungkan nilai tradisi dengan tuntutan modernitas.
Dengan semangat kolaborasi, WOODFEST 2025 diharapkan menjadi tradisi baru yang merayakan kayu, desain, dan inovasi Indonesia di panggung dunia. HIMKI bersama KAPIKA, pemerintah daerah, serta para sponsor berkomitmen menjadikan acara ini sebagai momentum strategis dalam memperkuat branding industri furnitur dan kerajinan Indonesia, khususnya dari Jawa Tengah, agar semakin dikenal dan dihargai di pasar internasional. msj


























Komentar