HIMKI Academy: Cetak Eksportir Baru, Perluas Jangkauan Pasar Global Industri Mebel & Kerajinan
- HIMKI Pusat
- 16 Jul
- 2 menit membaca

JAKARTA, 15 Juli 2025 – Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) meluncurkan HIMKI Academy, sebuah program edukasi non-formal yang didesain untuk memperkuat kapasitas pelaku Usaha Kecil dan Menengah (UMKM) dalam menembus pasar global. Program ini lahir dari komitmen HIMKI untuk mencetak eksportir-eksportir baru di sektor furnitur dan kerajinan, yang merupakan salah satu kekuatan utama industri nasional.
Veronika R. Anggraini, Wakil Ketua Umum Bidang Keuangan DPP HIMKI dan salah satu fasilitator utama program, menegaskan tujuan HIMKI Academy. "Kami ingin mencetak eksportir-eksportir baru, terutama dari sektor furnitur dan kerajinan yang selama ini jadi kekuatan kita," ujarnya.
HIMKI Academy hadir bukan sekadar pelatihan teknis, melainkan sebagai gerakan bersama untuk memperluas pasar ekspor ke wilayah non-tradisional. "Selama ini kita selalu bicara soal Amerika, Eropa, Jepang. Tapi dunia lebih luas dari itu. Potensi pasar itu sangat besar, dan kita harus berani menjangkauya," kata Veronika.
Pendekatan HIMKI Academy berbeda dari kelas teoritis konvensional. Program ini diisi langsung oleh para ahli sekaligus praktisi, termasuk Veronika sendiri, yang memberikan pelatihan bersama Wakil Ketua Umum HIMKI Bambang Wijaya dan pengajar lain seperti Regina Kindangen. "Kami semua fasilitator sekaligus trainer, mengajar sesuai bidang kami masing-masing. Ini yang membuat peserta merasa pelatihan ini lebih nyata, lebih membumi," jelasnya.
Kolaborasi Strategis dan Antusiasme Peserta

Gagasan HIMKI Academy telah lama muncul dalam berbagai diskusi internal DPP HIMKI, namun inisiasi kuat dari internal, khususnya dorongan dari Wakil Ketua Umum HIMKI, menjadi pemicu terwujudnya program ini.
Dalam penyelenggaraannya, HIMKI Academy menggandeng Bank Indonesia (BI) sebagai mitra pertama.
Menurut Veronika, BI tidak hanya sebagai lembaga keuangan, tetapi juga memiliki jaringan pembinaan UMKM yang luas di berbagai daerah. "Kami ingin CSR dari perusahaan-perusahaan besar seperti Bank Indonesia bisa lebih terasa dampaknya. Salah satunya lewat kerja sama seperti ini," imbuhnya.
Veronika percaya bahwa kolaborasi akan menjadi kunci keberlanjutan HIMKI Academy. Ke depan, HIMKI membuka diri untuk kerja sama dengan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) atau pihak swasta lain, seperti Pertamina dan Bank Mandiri, yang memiliki program pembinaan serupa. "Semakin banyak yang terlibat, semakin besar pula dampaknya. Karena mimpi besar ini tidak bisa dikerjakan sendiri," tegasnya.
Antusiasme peserta menjadi bukti bahwa inisiatif ini menjawab kebutuhan yang nyata. Dari 31 peserta yang terpilih, seluruhnya merupakan pelaku industri dengan skala usaha yang sudah dikurasi. HIMKI menerapkan seleksi ketat untuk memastikan kelas yang seimbang, menghindari ketimpangan yang terlalu jauh antarpeserta.
Target Koneksi Bisnis dan Visi Jangka Panjang HIMKI Academy
Target utama dari pelatihan ini bukan hanya transfer ilmu, melainkan komitmen HIMKI untuk menghubungkan para peserta dengan buyer internasional melalui jaringan seperti Indonesian Design Promotion Center (IDPC). Harapannya jelas: tercipta koneksi bisnis riil yang membuka peluang ekspor konkret. "Kami fasilitasi business matching, agar mereka benar-benar bisa masuk ke pasar luar negeri," tutur Veronika.
Meskipun menyadari adanya berbagai tantangan ke depan, Veronika tetap optimistis. Ia bahkan bermimpi HIMKI Academy kelak memiliki ruang pelatihan permanen di pusat kota, lengkap dengan fasilitas modern dan jaringan mitra global. "Kami ingin punya kampus sendiri, mungkin di Sudirman, supaya pelatihan ini bisa terus berlanjut dan meluas," pungkasnya.
Di tengah kondisi industri yang menghadapi banyak tantangan, data menunjukkan bahwa pertumbuhan tahunan sektor mebel dan kerajinan masih stabil. Hal ini mengindikasikan bahwa peluang ekspor tetap terbuka lebar, selama pelaku industri terus belajar dan mau bergerak. HIMKI Academy merupakan langkah penting dalam mewujudkan visi tersebut menuju gerbang pasar dunia yang lebih luas.
Komentar